BERGERAK, Untuk Pemulihan Pembelajaran

BERGERAK, Untuk Pemulihan Pembelajaran

R. Muktiono Waspodo Oct 23, 2023 08:40 231
BERGERAK, Untuk Pemulihan Pembelajaran

BERGERAK, Untuk Pemulihan Pembelajaran

(Muktiono Waspodo, Widyaprada Ahli Utama)

 

 

BERGERAK, Untuk Pemulihan Pembelajaran 

(Muktiono Waspodo, Widyaprada Ahli Utama)



Bergerak untuk mencapai peningkatan  mutu pendidikan adalah aktivitas yang tak akan pernah berhenti, setiap waktu akan tetap menjadi energi yang menggerakan seluruh potensi yang ada.  Masa pandemi Covid-19 merupakan sebuah kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss yang berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik.

Selain learning loss, banyak studi nasional maupun internasional yang menyebutkan bahwa Indonesia juga telah lama mengalami krisis pembelajaran atau learning crisis. Studi-studi tersebut menemukan tidak sedikit anak di Indonesia yang kesulitan memahami bacaan sederhana ataupun menerapkan konsep matematika dasar. Temuan tersebut juga menunjuikkan adanya kesenjangan pendidikan yang cukup curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Tanah Air. Melihat berbagai tantangan yang terjadi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencoba untuk melakukan upaya pemulihan pembelajaran. 


Pemulihan pembelajaran, terutama pada kelas awal pendidikan dasar sangat berdampak pada  Masa Pandemi Covid 19. Oleh karena itu yang perlu menjadi perhatian khusus saat pemulihan pembelajaran pada kerangka kebijakan kurikulum merdeka dapat dilakukan secara tereencana dan masif ke satuan pendidikan. 

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

Kurikulum Merdeka baru akan dijadikan kurikulum nasional pada tahun 2024 mendatang. Namun, untuk saat ini Kurikulum Merdeka baru menjadi opsi bagi satuan pendidikan. Jadi kesimpulannya Kurikulum Merdeka bukanlah kurikulum yang wajib diterapkan satuan pendidikan untuk saat ini.

 


Ada beberapa hal yang mendasari mengapa saat ini Kurikulum Merdeka masih dijadikan opsi. Pertama, Kemendikbudristek ingin menegaskan bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan serta tanggung jawab untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan  kebutuhan dan konteks masing-masing sekolah.

Kerangka dari sebuah kurikulum memang disusun oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Akan tetapi, satuan pendidikan dan juga gurulah yang bertugas dalam mengoperasionalisasikan dan mengimplementasi kerangka kurikulum telah disusun oleh pemerintah pusat.

Alasan lainnya mengapa Kurikulum Merdeka baru menjadi opsi adalah perlu dilakukan sosialisasi dan penyesuaian terlebih dahulu sebelum Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Pendekatan bertahap ini memberi waktu bagi guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan untuk belajar.

Tidak ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang konsep Kurikulum Merdeka. 


Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi. Informasi mengenai pendaftaran Kurikulum Merdeka dapat diakses di kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id.

Itulah tadi informasi seputar Kurikulum Merdeka. Perubahan kerangka kurikulum tentu menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses tersebut membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak yang kita inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, opsi kurikulum ini adalah salah satu upaya manajemen perubahan.


Rangkaian problem solving yang tidak terpisah-pisah dan harus menjadi satu kesatuan (1) untuk  membantu Pemerintah Daerah dalam melakukan tranformasi pendidikan di daerah agar dapat mengaklerasi peningkatan kualitas sumber daya pembangunan yang ada di daerah  sehingga dapat mendukung upaya peningkatan kualitas layanan pendidikan (2) membantu untuk melakukan tranformasi ekosistem yang ada di satuan pendidikan. Jadi melihatnya program  sebagai suatu keseluruhan, Sedangkan  merdeka belajar merupakan problem solving dari masalah yang fondamental yaitu krisis pembelajaran, terutama mengenai literasy, numerasy, dan karakter.  Perlu adanya lompatan tidak hanya mengejar ketinggalan, tetapi juga perlu adanya transformasi pembelajaran, dapat dilihat dari kurikulum merdeka dengan fokus pada materi yang esensial, pembelajaran berdiferensiasi.


Setidaknya diperlukan strategi yang perlu mendapat ditindaklanjuti yakni; (1) terintergrasi, artinya semua kebijakan dan program merdeka belajar  sebagai satu kesatuan bukan hal yang terpisah-pisah, dengan logika problem solving (2) gotong royong, kearifan lokal memberikan kekuatan bagi kita dalam memecahkan permasalahan memberikan layanan mutu yang berkualitas. Dengan adanya gotong royong maka akan tumbuh kolaborasi, emphaty sosial, tanggungjawab bersama. Hal ini juga sebagai fondasi sebagai energi penggerak, jika akan bagus maka dorong untuk semua bergerak untuk maju; (3) harus dapat melihat ekosistem pendidikan dengan baik.  Tujuannya adalah problem solving untuk anak-anak yang sekarang sekolah menjadi pemimpin masa depan.


Target untuk perhatian bersama, bagaimana semua Pemda untuk bisa melakukan problem solving, misal dapat kita lihat indikatornya apakah hasil belajarnya meningkat, apakah tingkat literasy, numerasi senakin baik, Apakah membuat guru-gurunya belajar dan bekerja bersama-sama.  semakin aktif gurunya untuk dapat bekerja. Untuk dapat melakukan transformasi, pertama inventasinya, kedua guru yang bekerja bareng-bareng. Inilah yang perlu kita kelola sehingga dapat terimplementasi dengan baik. Karena ilmu yang terpenting adalah Praktisi berbagi semasa Praktisi, inilah yang disebut dinamic proses yang berkembang terus menjadi simpul pengetahuan yang mengupayakan solusi real yang terjadi pada pembelajaran.

Ada kalimat bijak yang dapat dijadikan sebagai rujukan memperkuat upaya untuk melakukan pemulihan pembelajaran yakni

(1) Kita tidak akan dapat menyelesaikan masalah, dengan cara yang sudah kita ketahui tidak dapat mengatasi masalahnya. Untuk itu sangat penting apabila kita menemukan penyebab masalahnya, laku lakukan pemulihan belajar dengan semangan gotong royong.

(2) Berani untuk gagal, artinya kita harus setiap saat ikhtiar dilakukan dan mungkin mengalami kegagalan, dan lanjut berupaya kembali, belajar dari kegagalannya. Perlu diperhatikan tidak akan mungkin kita melakukan inovasi tanpa melakukan kolaborasi. Mengatasi beban yang berat dalam melakukan pemulihan pembelajaran, kita perlu kerja ekstra dan berpikir cerdas dan bertindak kreatif dalam mengatasinya. 

Oleh karena itu pentingnya bagi semua pemangku kepentingan apa yang telah diketahui tentang rendahnya mutu pendidkan Indonesia, sebagai memicu untuk melakukan pemulihan pembelajaran secara terprogram.